Who Amung Us
Sabtu, 29 Juli 2017
Parenting #7
Bismillah ...
Bun, pendidik utama itu memang dirimu sendiri.
Madrasah utama sekaligus madrasah terbesar.
Mau masukin anak ke sekolah sehebat apapun..
tetap yang akan nampak pada anak-anakmu adalah hasil didikanmu.
Berhentilah berandai-andai bahwa anak akan soleh-solehah secara otomatis tanpa campur tanganmu
setelah engkau masukkan ke sekolah keren, terakreditasi, mahal, islam terpadu, dan aneka kelebihan tempat pendidikan dimanapun juga.. sekalipun itu pondok pesantren.
Ikhtiar kita memasukkan ke sekolah yang lingkungannya baik.
Doakan selalu.
Selama anak belajar, di rumah lakukan amalan.
Entah memperbanyak tilawah, membaca kitab,
melakukan shalat sunnah, dan perbuatan baik lainnya.
Jika membereskan urusan rumah tangga dan urusan lain, lakukan sambil mengingat Allah.
Karena tersambung.
Kita di rumah lalai, melakukan hal-hal sia-sia, maka anak pun bisa jadi lalai di sekolah.
Kita di rumah fokus melakukan hal-hal baik, maka insyaallah anak pun bisa fokus di sekolah.
Saat anak di rumah,
Itulah sebenarnya pendidikan yang sebenarnya.
Apa yang mereka lihat sehari-hari, itu yang mereka tiru.
Mungkin tidak sekarang, tapi kelak akan.
Di sekolah,
~Mereka belajar bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan dimintai pertolongan, mereka akan tertanam dalam hati jika melihat orangtuanya mengutamakan keridhaan Allah dalam setiap perkara, dan melihat jika ada masalah orangtuanya bergegas wudhu dan shalat memohon pertolongan hanya pada Allah.
~Mereka belajar keutamaan shalat awal waktu,
mereka akan amalkan jika meereka sehari-har imelihat orangtuanya shalat awal waktu tanpa terlihat terbebani.
~Mereka belajar mengaji, mereka akan amalkan jika melihat orang tuanya mengaji dengan penuh kenikmatan.
~Mereka belajar berkata baik atau diam, mereka akan mengamalkan jika melihat orang tuanya pun bicara secara baik dan tidak terdengar sedang berghibah, mengumpat, apalagi caci maki orang lain di hadapan anak-anak.
~Mereka belajar pentingnya bersedekah, mereka akan bersedekah tanpa ragu jika sering dilibatkan belajar sedekah dan melihat orang tuanya berbagi.
~Mereka belajar tata tertib dan aneka disiplin,
mereka akan tertib dan disiplin jika terbiasa melihat orang tuanya pun hidup tertata.
~Mereka belajar bahwa pemboros adalah temannya syetan, mereka akan belajar hemat jika sehari-hari melihat dalam hidupnya tidak ada kemubadziran.
Begitu juga hal lainnya.
Perkara menutup aurat, perkara melihat ayahnya senantiasa shalat di masjid, perkara menghormati sesama dan tetangga, termasuk perkara-perkara yang nampak sepele seperti misal kebiasaan kita membuang sampah.
Semua akan membekas di ingatan anak dan membuahkan amal kelak di kemudian hari.
One said, life is an echo.
Everything will come back to you.
Barang siapa menanam, dia akan menuai.
Iya sepertinya tidak mudah.
Karena memang di situ ujiannya.
Tapi kalau sudah tau tugasnya, siapkan perangkatnya, niat sungguh-sungguh, doa minta dimudahkan, maka Allah akan senantiasa bimbing.
Sambil diri kita sendiri pun terus belajar.
Karena perintah belajar itu tak terhenti
terus sampai ajal memanggil.
Ingat bab ini jika kita merasa ingin menyerah,
bahwa kelak setiap orang tua akan ditanya tentang amanah yang dititipkan Allah padanya.
Hisabnya akan sangat detail.
Barakallahufikum
By: Bunda Kaska
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar