Teman-teman, hari ini aku sedang menempuh UTS Semester 2 di jurusan BKI STIT Ihsanul Fikri Mungkid. Ada soal yang menarik menurutku, dan sayang sekali kalau aku nggak punya rekaman/dokumentasi dari pekerjaan ini.
Maka kali ini, setelah sekian lama tidak posting konten di blog ini (karena aku lagi getol-getolnya mikirin serba-serbi konten, baik untuk Youtube, Instagram, Facebook, dan WhatsApp. Yah, aku adalah tipe orang yang nggak sembarangan posting konten yang sama di semua media yang aku punya. Kalau bisa, setiap media punya konsentrasi yang berbeda, gaya penyampaian/penyajiannya juga berbeda, walaupun pastinya mengandung inti minat yang saling beririsan), aku akan membagikan tulisan ringan tugas kuliah, anggap saja begitu. Ini untuk dokumentasiku sendiri sih, syukur syukur kalau bermanfaat untuk yang membaca.
Nih, soalnya _V_
Realitarakyat.com – Masih ingat siswi SMP yang bunuh balita 5 tahun dan jenazahnya disimpan dalam lemari? Ya, ABG yang berinisial NF (15). Ia kini sedang hamil 14 minggu atau 3,5 bulan. Ia ternyata adalah korban pelecehan seksual.Bahkan, kini sedang hamil 14 minggu atau 3,5 bulan. Mirisnya, pelaku pelecehan seksual terhadap NF terbongkar berjumlah tiga orang dan merupakan orang terdekatnya. “Ya betul (NF merupakan korban pelecehan seksual).NF berada dalam dua posisi sekaligus, yaitu sebagai pelaku pembunuhan dan menjadi korban kekerasan seksual,” kata Harry , Kamis (14/05/2020).Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan psikologis di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, NF juga diketahui tengah hamil. “(NF) menjadi korban kekerasan seksual oleh tiga orang terdekatnya, hingga kini hamil 14 minggu” ungkap Harry.Harry berharap, kasus pelecehan seksual tersebut diselidiki oleh kepolisian guna mengungkap alasan NF membunuh tetangganya. Kini, NF mendapatkan layanan rehabilitasi sosial di Balai Anak Handayani sembari menunggu proses peradilan.“Kasus kedua (pelecehan seksual) juga perlu diselidiki untuk mendapatkan kesimpulan logis mengapa anak ini melakukan tindak kekerasan,” tutur Harry.NF (15) nekat membunuh APA (5) karena terinspirasi dari film pembunuhan. APA diketahui dibunuh di rumah NF di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada 5 Maret 2020 lalu.1. Tersangka menyerahkan diri ke polisiPeristiwa pembunuhan itu terungkap ketika NF menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (06/03/2020). Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan, kepada polisi, NF mengaku telah membunuh tetangganya sendiri dan menyimpannya di dalam lemari di kamarnya.“Korban bermain dengan tersangka, kemudian tersangka membunuh korban.Setelah itu, tersangka memasukkan korban ke dalam lemari baju yang ada di dalam kamar tersangka,” ungkap Heru.Selanjutnya, polisi melimpahkan tersangka ke Polsek Sawah Besar guna penyelidikan lebih lanjut.2. Sempat diduga menjadi korban penculikan Orangtua korban sempat menduga anaknya menjadi korban penculikan karena tak kunjung pulang ke rumah usai bermain ke rumah NF. Korban dan tersangka diketahui bertetangga.Kemudian, orangtua korban melaporkan peristiwa dugaan penculikan itu kepada Ketua RT setempat. Ketua RT 04/RW 06 Sawah Besar, Sofyan mengatakan, orangtua korban bersama warga mencari keberadaan korban ke rumah tersangka NF. Bahkan, mereka juga mengecek kamar tersangka.“Jadi memang orangtuanya (korban) ini lapor ke saya, bilang anaknya enggak pulang-pulang. Akhirnya kita cari, kita juga sempat ke atas (kamar tersangka) cuma lihat kamar kosong,” kata Sofyan.Keluarga korban baru mengetahui peristiwa pembunuhan yang menimpa anaknya ketika polisi mendatangi TKP pada Jumat pagi.“Pas Jumat pagi itu, ada polisi datang dari Polsek Taman Sari, saya juga enggak tahu (kalau korbam dibunuh), katanya anaknya (tersangka) lapor dan menyerahkan diri,” ungkap Sofyan.3. Korban dibunuh secara sadis Heru mengatakan, tersangka membunuh korban ketika korban bermain ke rumah tersangka. Bahkan, kepada polisi, tersangka mengaku secara sadar membunuh korban. Heru menjelaskan, APA yang berkunjung ke rumah tersangka dibunuh dengan cara ditenggelamkan ke dalam bak mandi, dicekik, dan dimasukkan ke dalam lemari di kamarnya.Sebelumnya, tersangka sempat berniat membuang jenazah korban. Namun, tersangka mengurungkan niatnya tersebut dan tetap menyimpan jenazah korban dalam lemari. “Awalnya mau dibuang karena sudah menjelang sore, akhirnya disimpan di dalam lemari,” ungkap Heru.
-------------------------------------------------------
Melihat deskripsi studi kasus ini, silahkan teman teman temukan Masalah utama nya, kemudian masalah masalah yang mengikutinya, sedangkan untuk langkah penanganan pertama adalah apa......kemudian sebagai konselor muslim apa yang akan teman teman lakukan untuk membantu permasalahan ini......
Nah, berikut ini jawabanku 😄😄
Masalah utamanya adalah NF mengalami kehidupan yang tidak kondusif untuk berkembangan remaja. Entah bagaimana ceritanya, dia menjadi korban pelecehan seksual oleh lebih dari satu orang, dan mereka justru adalah orang-orang terdekatnya. NF juga terbiasa menyaksikan kekerasan, salah satunya dari film pembunuhan, sampai dia terinspirasi untuk membunuh APA. Dari ilustrasi gambar di berita ini juga tampak bahwa secara psikologis NF sangat tidak sehat. Dengan kata lain, NF memiliki kelainan jiwa akibat dari pengalaman hidup yang tidak wajar/tidak menyenangkan.
Masalah yang mengikutinya antara lain NF menjadi terjerat kasus hukum karena dia telah membunuh dengan sengaja, lingkungan sekitar tempat tinggal/tetangga-tetangga dan teman-temannya pasti akan menjauh atau membencinya, dan ancaman untuk terus mengalami pelecehan seksual, serta kehamilan remaja yang harus dia tanggung sendirian.
Langkah penanganan pertama adalah NF perlu dijauhkan dari lingkungan dimana dia selama ini dirusak. Diberi semacam "rumah aman" dimana dia dapat menjalani hari-harinya tanpa ancaman keburukan lingkungan sekitar. Dalam hal ini, setelah menjalani pemeriksaan fisik dan psikologis di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jaktim, NF mendapatkan layanan rehabilitasi sosial di Balai Anak Handayani sembari menunggu proses peradilan. Ini adalah langkah yang tepat.
Sebagai seorang konselor muslim, jika saya yang harus menangani kasus NF di Balai Anak Handayani, maka saya akan membantu masalah ini dengan menggali kisah hidupnya, menggali/mendorong NF menceritakan perasaan-perasaannya, kesakitan-kesakitannya, kekecewaan-kekecewaannya, dendam-dendamya. Kemudian, jika data sudah lengkap, dan NF sudah berhasil katarsis, maka mulai menginjak step berikutnya, yakni memecahkan persoalan. Saya akan mengajak dia memaafkan masa lalu, membuang emosi-emosi buruk yang selama ini memenuhi jiwanya. Setelah itu, saya akan mengajak NF bertaubat, kembali pada Allah, memohon ampunan atas semua yang selama ini telah terjadi, dan memohonkan ampunan kepada Allah untuk orang-orang yang telah berbuat jahat/ikut andil dalam merusak jiwa NF. Jika sudah kondisi zero, saya akan mulai mengajak dia merancang sikap yang baru untuk menghadapi hari-hari barunya.
Sebagai pembunuh, NF mungkin akan tetap dihukum, tapi perlu dipastikan dia mendapatkan keadilan, minimal dengan ditempatkan di penjara khusus anak, dan di sana dia harus tetap mendapatkan bimbingan/rehabilitasi sosial. Bukankah LP seharusnya benar-benar menjadi Lembaga Pemasyarakatan? Bukan sebatas dikurung bersama dengan orang-orang pelaku kejahaan lainnya. Sehingga, setelah keluar dari LP, diharapkan NF dan para tahanan anak lainnya akan siap terjun ke masyarakat sebagai seorang individu yang sehat, dan bisa memberi kontribusi positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar