Tadi kesempatan pertama ketika aku seharusnya bisa menerapkan apa yang dulu pernah dipesankan Suster Berlian di Duren Sawit: setinggi apapun ilmu, aku harus belajar menahan diri ketika menyampaikannya di forum.. Kalau aku mau menyehatkan pergaulanku.
Terimakasih atas banyak pemahaman baru yang Kau tambahkan untukku hari ini. Aku sudah melukai banyak hati di Hawariy, melukai bu umi, juga mencengangkan serta (mungkin) menciptakan jarak dengan teman-teman baru.
Setia pada prinsip, kini belajar tentang itu. Buat apa punya teman banyak kalau hanya soal ikatan rasa, tanpa ada upaya mengajak pada kebaikan dan kebenaran?
Sampaikan kebenaran walau satu ayat, kan?
Orang-orang besar, bukankah banyak yang sendirian juga? Kesepian? Terasing... Tapi tetap teguh pada kebenaran. Tidak membiarkan..
"Kalau aku diam dan engkau juga diam, lalu kapan mereka yang tidak tahu, mengetahui kebenaran?"
Namun sebuah kebenaran pun harus disampaikan dengan cara yang benar, bukan dengan cara yang menyakitkan. Setidaknya aku harus lebih banyak belajar cara menyampaikan. Wong selembut apapun kebenaran itu disampaikan, tetap membuka kemungkinan munculnya luka..
030916, sepulang dari Karangwuni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar