Who Amung Us

Jumat, 05 Maret 2021

Aku dan Kerelawanan

Remaja yang kemarin setoran hafalan terakhir, adalah putra seorang relawan. Dia lahir ke dunia ketika ayahnya sedang diterjunkan di Aceh, Tsunami besar itu.

Tentara cahaya Muhammad ku, arti namanya. Jaisyu Nur Muhammadi. Ada yang hangat di pelupuk mata.

Tentu ada alasan kenapa aku membeli buku Jejak-jejak Kemanusiaan Sang Relawan ini. Alasan yang sama yang membuatku berbinar mengamati aktivitas mas-mas dan mbak-mbak SAR Klaten di RSPD, sewaktu aku mengurus lomba panjat dinding bersama keluarga ku di Emapal. Yang membuat ku begitu respek dengan Tim pencari Chandra, santri TPA Mipitan kami yang hilang di sungai. Yang membuat ku rela berhutang 75.000 kepada LKI kala itu, (kala biaya hidupku harus cukup dengan 200.000 sebulan) demi mengikuti pelatihan Relindo/FSLDK. Yang membuat ku begitu sayang pada kaos hitam-oranye itu walaupun gerah saat dipakai, kekecilan, dan slayer nya hilang, jatuh di jalan suatu pagi antara kos Khotimah dan kosan baru Hana di Mendung. Yang membuatku amat bersemangat di Santika Solo, meskipun kemudian riwayat militansi itu berujung dengan pamit pindahan. Yang mendorongku membubuhkan Korsad dalam sepenggal tulisan ku yang masuk antologi warna biru ungu itu.

Alasan, yang menghangatkan mata dan hati.

Buku ini ditulis oleh seorang relawan senior yang pernah kukenal lewat akh Firmansyah Abakar. Beliau adalah dosen nya di Bali sana. Dan sekarang mengajar di USU. Ahli drone dan kehutanan. Aku menyimak sepak terjang beliau. Aku tahu, bapak itu, setiap ada bencana di mana saja, pasti berangkat ke sana dan turun tangan. Begitu tahu Pak Siddik nulis buku, aku ambil kesempatan menyerap energi beliau lewat membeli bukunya. Dan tentu dibaca insyaallah.

Buku ini tersedia di perpustakaan Bu Ridla. Kusediakan untuk bisa dibaca lebih banyak orang. Sekarang minimalnya remaja remaja itu, yang rajin nongkrong di tangga depan asrama ku.

Syukur ya Allah, syukur... Cita-cita ku punya perpustakaan pribadi yang dibuka untuk umum ini sudah terwujud. Aku ingin mencerahkan, mencerdaskan, menginspirasi. Belum mampu lewat tulisan atau acara yang kuisi, maka bisa saja lewat tulisan orang yang terseleksi. Semoga jadi jariyah. Semoga Allah Ridha.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar