Who Amung Us

Senin, 29 April 2019

Kelopak Cinta di Ujung Senja


Landz Canovea/Herland Purnama

Ada rasa cinta hadir dalam jiwa
Hadir harapan mimpi menjadi nyata
Meski disadari tak harus selamanya indah
Karena semua Kau yang tentukan segalanya

Ada cinta didalam harap dan do'a
Namun tak pantas ku untuk memaksa
Bila tak Kau inginkan untuk terjadi
Ajarkanku tuk relakan hati

Jalan takdir ku serahkan padaMu
Ku hanya manusia upaya tuk tempuh
Andai semua tiada akan terwujud
Kan kutunggu semua dengan
sujud

Izinkan aku ungkapkan satu pinta
Andai tak kudapati harapku
disenja ini
Izinkan ku dapatinya disenja nanti
Yang takkan pernah lagi berakhir

Jalan takdir ku serahkan padaMu
Ku hanya manusia upaya tuk tempuh
Andai semua tiada akan terwujud
Kan kutunggu semua dengan
sujud

Izinkan aku ungkapkan satu pinta
Andai tak kudapati harapku
disenja ini
Izinkan ku dapatinya disenja nanti
Yang takkan pernah lagi berakhir
...
Andai semua tiada kan terwujud
Kan kutunggu semua dengan
sujud

Selasa, 23 April 2019

Brbrbr

Selamat malam, masa lalu yang pernah indah
Mari kita saling meninggalkan

Aku akan berusaha tetap waras
Dan jangan sampai tumbang

Mngmngmng

Tak kupungkiri
Aku rindu
Namun aku tahu
Rindu ini candu
Aku ingin bebas
Menyongsong masa depan ku
Maka kubuang, kumatikan segala cara
Yang bisa menghubungkan kita
Toh kalau jodoh, nggak akan kemana
Kita pasti bakal nikah juga.
Tapi kalau bukan jodohnya
Aku tak mau buang waktu
Aku tak rela bila akan terluka.
Cukuplah bagiku Allah
Hati ini, rasa ini
Dia yang cipta.
Biar Dia saja yang menjaga
Dan memenuhi segalanya

Rabu, 17 April 2019

Alhamdulillah 'ala kulli hal

Tadinya aku sudah didaftarkan jadi saksi. Tapi ternyata aku dapat jatah TPS yang "berbahaya."

Pada jam-jam terakhir sebelum penyerahan surat mandat saksi ke KPPS, akhirnya dengan berbagai pertimbangan, terutama alasan keamanan, MR ku memutuskan mencabut ku dari daftar saksi, dan dicarikan ganti. Alhamdulillah nya kok ya langsung dapat nama dalam 15 menit. 😃

Lalu aku diberi amanah lain yang lebih krusial. Keliling di TPS TPS desa ku, kawal hingga akhir. Cocok. Aku suka.
Passion ku memang di situ.

Periode sebelum nya aku berperan di situ juga, tapi ber banyak orang. Ada temennya. Kali ini sendiri. Menantang, tapi insyaallah bisa. Aku tahu caranya.

Daerah ku, daerah MR ku, dan termasuk daerah yang aku tadinya akan jadi saksi, termasuk daerah hitam. Rawan kecurangan.

Kalau aku bisa memantau TPS TPS sedesa, itu akan sangat membantu. Daripada aku menampakkan diri dengan status ku sebagai saksi dari partai ku.. Resiko nya terlalu tinggi. Maslahat nya sedikit, tetapi banyak madhorot nya.

Ya sudah, begitu keputusan nya. Semoga ini yang terbaik.

Hari H pun tiba, saatnya menjalankan misi. Tapi ternyata... Lanjut di tulisan lain.

Final: Mission Failed



Jika bicara prioritas, maka pilihlah yang paling mendekatkan mu pada syurga, pada ridha Nya.

Meski harus berurai air mata.

Aku belajar untuk rela. Menerapkan apa-apa yang sering dinasihatkan. Meskipun hasilnya gagal, tapi kan yang penting ibuk ridha.

Detik-detik di saat aku kemungkinan lagi sibuk mengusahakan dapat foto valid C1.. Jadinya malah kupakai menemani ibuk dan pipi makan bersama, jajan di penyetan Kajen.

Ibuk lapar. Kita nggak ada makanan di rumah. Dan terlalu panjang urusan kalau mengusahakan masak. Akhirnya yang gampang ya jajan.

Sebenarnya aku sendiri udah nggak lapar. Makanya pas pertama diajak ibuk ke kucingan, aku langsung bilang, "Mbok sama Pipi aja.." 
Soalnya pikirku, (1) aku nggak lapar. (2) aku nggak suka menunya. (3) Pipi lebih mungkin butuh makan. (4) aku punya urusan sendiri harusnya.

NB: ini Lili lagi liburan karantina persiapan UTBK di kontrakan mas-mas nya di Tangerang. Bapak lagi ngaji di masjid.

Tapi terus kita ngobrol ngobrol kemungkinan menu lain. Dan aku nggak tega juga, masak ibuk ngajak aku trus aku tolak mentah-mentah, padahal udah ditawarin menu lain yang lebih menarik. Jarang ketemu ini. Dan kedepannya kemungkinan bakal semakin susah lagi.

Yaudah kita siap-siap. Pas udah siap, ambil motor di samping pipi, pipi ditawarin, dia mau. Lia ditawarin sekalian, nggak lapar katanya. Akhirnya, kita berangkat bertiga.

Kukira setengah jam lah ya, makan itu paling. Apalagi ini jajan di tempat orang. Eh ternyata selesai dalam 2 jam. Ahhaha ha ha ha ha ha ha ha... Yoweslah.

Pulangnya kita (aku) sengaja lewat pusat pusat keramaian hari ini. TPS masih pada ramai di mana-mana. Bahkan sempat papasan sama mobil bak yang kemungkinan untuk ngangkutin surat suara ke Kecamatan. Aku pengen mampir sebetulnya, tapi nggak bawa hp juga, jadi buat apa.

So, hingga detik ini, misi ku hari ini gagal. Tapi alhamdulillah setidaknya ibuk dan Lia tadi pagi ke TPS bareng aku dan kita bertiga milih nya sama :v

Bertahap lah ya. Sedikit demi sedikit. Tahun berikutnya semoga ada peningkatan positif.

Malam ini, yang penting ibuk tidur dengan perut kenyang dan tadi sudah puas makan sesuai selera favorit nya. Aku yang uring-uringan sepanjang hari, apalagi pulang dari jajan yang kemalaman, 2 jam kemudian ini udah mulai sembuh lah ya.

Tadi habis aku ngomong dikit di grup keluarga, eh tanpa kuduga, Bapak langsung   keluar naik motor. Ternyata ke Kecamatan. Trus pulang bawa oleh-oleh 1 foto bagus tapi hasil rekapan sekecamatan, sama 1 foto bagian bawah C1-- mana entah--yang teramat blur.

Ya Allah, Bapak... Terhura daku.
Alhamdulillah 'ala kulli hal.

Minggu, 14 April 2019

Hei Idealisme

Tata ulang waktu mu, Cinta.. Energi mu..
Bukankah kau sendiri yang bilang, kau ingin hidup untuk dakwah, kau ingin mengabdi untuk umat. Lantas kemana semua itu.?

Kau pernah begitu tangguh menanggung banyak hal. Apa tak bisa seperti itu lagi?

Memang setiap orang bisa berubah. Banyak yang berubah darimu. Beberapa positif, tapi sebagian juga negatif.

 Sadarlah, sekarang ego mu tinggi sekali. Dulu kau bisa berkorban untuk yang lain. Sekarang? Semuanya berkorban untuk mu. Apa-apaan itu?

Mereka hanya meminta sedikit waktu yang kau bisa sisihkan.

Kalau untuk hal ringan yang menyenangkan dan risikonya kecil begini saja kau tidak bisa, tidak mau, acuh, dan abai. Bagaimana kelak kau harus bertanggungjawab atas sesuatu yang lebih besar?

Manajemen kembali waktu dan energi mu. Mungkin benar ragamu tak setangguh dulu. Tapi apa iya mental mu sekarang selemah itu?
Selamanya selemah itu?

Mau sampai kapan?

15 April 2012 09.11

Sudahlah Sudah


Baju yang serasi itu
Kunjungan dan penjengukan itu
Semua hanya kebetulan.
Ujian untuk ku agar bisa lulus menjaga hati..

Ketika adikku dengan sungguh-sungguh mengatakan bahwa dia sudah ingin punya someone fighting for.

Berarti.. Dia belum.

Well yah, kalau mau mengasihani diri..
Aku belum punya someone fighting for me.
Ha ha ha hi hi

17 Februari 2019 15.56

Begini Aku Menikmati Pekerjaan ku

Ya Allah, hari yang berakhir indah
Well, belum berakhir sebetulnya, ini masih sore
Tapi aktivitas mengajar ku sudah terlaksana, usai, tuntas, dan bahagia

Kelas 8i2 memang istimewa
Aku mengajar mereka di jam terakhir, setelah seharian berjibaku di semua kelas lainnya.

Yang sulit ditangani memang ada.
Tapi banyak yang sholih nya mempesona.
Kayak gini ya rasanya kalau ada penyejuk hati. 😃
Robbana hablana min azwajina wadzurriyyatina qurrota a'yun waj'alna lil muttaqiina imaama.

Aku takjub dengan kelas ini.
Banyak penyair nya..!
Meski banyak juga yang tadi dan kemarin kedapatan menjiplak karya temannya.

Ya Allah, ekspresi mereka..
Tak terlukiskan indahnya.
Membuncah rasa puas di dada.

Meski hampir separuh kelas tidak hadir.
Banyak urusan nya.
Tapi pulang dari sana, rasanya ringan dan lega.

Satu catatan ku.
Jangan pernah lupa minta pada Allah pada pagi sebelum hari dimulai
Agar Dia atur segala urusan kita
Dia selesai kan segala tugas kita.
Dia cukupkan segala keperluan kita
Dia bukakan jalan keluar untuk segala persoalan kita
Dia limpahkan rezeki yang halal dan barokah.
Dia beri kita sehat dan semangat.
Lalu kerjakan bagian kita. Ikhtiar, ikhlas, doa, tawakal. Dengan sebaik yang kita bisa.
Biar Allah yang selesaikan sisanya.

31 Januari 2019

Kamis, 11 April 2019

Jawab untuk Tanya


Ya Allah, aku baca Pergi
Ilegal sebetulnya
Tapi ya Allah, aku dapat inspirasi.

Bisa jadi dia memang merasakan perasaan yang sama.. 
Tapi dia terperangkap dalam kerumitan kisah hidupnya. 
Seperti Samad, Bapak Bujang si Babi Hutan.

Bisa jadi dia sedang mempersiapkan segala sesuatu nya, entah untuk siapa.
Atau sempat bingung di persimpangan pilihan pilihan.

Yang jelas, aku sudah melepas.
Kurelakan tak mendengar jawaban.
Biar Engkau saja yang menjawab tanya ku, Tuhan
Biar Kau yang mengirim jawaban
Yang tidak lagi mengundang pertanyaan.

Siapa pun dia, jika dia adalah jawaban Mu untuk ku,
Mohon tumbuhkan cinta yang barokah di antara kami.
Kemudian jadikan cinta barokah itu menyubur di bumi, dan menyinari rumah kami di firdaus Mu yang tertinggi.