Who Amung Us

Sabtu, 07 Oktober 2017

Puisi #9

Santunmu
Senyummu
Ruhul mas'uliyah itu

Kau yang menyuapkan sedotan teh manis panas itu
Saat aku terkapar tak berdaya
Menjadi kenangan abadi

Aku selalu merasa spesial
Mungkin sih karena geerku saja
Tapi dari caramu memperlakukanku
Aku selalu merasa spesial
Istimewa, benar adanya

Keluarga terdekatku ada yang sakit
Kau jenguk
Bahkan kau gerakkan teman-teman agar ikut

Kau pernah menawarkan uang saku untuk pegangan
Saat malam seusai acara di panti asuhan
Suatu hari di ramadhan 2011

Kau berkali kali menawarkan diri untuk menjemputku
Tapi karena egoku, ingin kujaga sekuat tenaga supaya tidak ada apa apa diantara kita
Sayangnya usaha itu ternyata sia sia
Terlanjur ada sesuatu di hatiku

Adakah engkau tahu?

Untukmu...
Datanglah...
Jadilah hero buatku...
Tak perlu dengar pengaruh syaithan yang hendak menghambat langkahmu..
Jemput aku..

Kita tidak tahu, berapa lama waktu tersisa untuk kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar