Who Amung Us

Sabtu, 02 September 2017

Yang Aku Ingin

Halal menatap wajahmu
Tenang dan menenangkan di sisimu
Saling menggenggam dalam suka maupun duka
Belajar memahami keunikanmu
Belajar menempatkan diri sebagai pendampingmu
Belajar dewasa bersamamu

Tidak pintar masak
Apa-apa jijik
Lamban
Lemah secara mental maupun fisik
Mudah terbawa emosi, naik turun tidak pasti
Itu semua yang aku punya

Aku memang berharap bisa bersamamu
Mengarungi hidup ini yang bagaikan a long journey
Saling menguatkan di kala lemah
Saling menopang saat akan terjatuh
Meniti terjalnya jalan ini bersama

Apa yang bisa kuberi padamu?
Aku tak tahu
Aku tak menjanjikan apapun
Hanya ada kucuran rasa yang butuh muara
Aku yakin kamu tahu
Adakah kamu juga begitu?

Aku tak hendak "ngoyak-oyak"
Sebab jodoh itu sudah Dia tentukan siapanya
Kapan dan bagaimana bertemunya
Harapku, dan aku yakin itu yang akan terjadi
Kita akan dibersamakan dengan jodoh itu
Pada saat yang paling tepat
Saat kita telah sama-sama siap
Agar saat kita menanggung amanah besar pernikahan, kita bisa tunaikan hak dan kewajiban secara adil
Komitmen memang menakutkan
Tapi jika Cinta-Nya yang menjadi landasan,
Apa lagi yang mesti ditakutkan?

Aku begitu takut punya anak
Begitu khawatir akan berjuta tanggung jawab yang akan seketika melekat
Begitu pula dengan bersuami
Aku kerap cemas dengan hak para suami yang harus ditunaikan istri
Apa aku bisa..

Tapi kalau kita kembali pada asalnya
Kenapa kita menikah
Siapa yang mempertemukan
Siapa yang memberi rizki
Kekuatan apa yang menggerakkan hidup kita
Maka harusnya, tidak ada lagi yang perlu kita khawatirkan, bukan?

Ah, mudah dikatakan
Pelaksanaannya butuh kamu dan aku take action together
Dan mari kita lihat hasilnya
Ikhtiar sepanjang hidup kita,
Apakah kelak akan mendukung persatuan kita kembali di syurga?
Syurga yang hanya karena Rahmat-Nya bisa kita masuki
Semoga aku bisa memasukinya dengan Kasih-Nya bersamamu
Dan halal berpandang-pandangan di atas dipan-dipan yang hijau sutranya

Seiring sejalan, sampai langkah kita sampai di firdaus, setinggi-tingginya syurga
Aamiin..

DN 2 setengah, Malam tasyrik pertama di ihsanul fikri
Badan pegal dengan sisa bau daging dimana-mana bekas kerjaan tadi seharian
Mata yang hendak lekat tapi tak segera juga
Mengingat-Mu.. mengingat kelakuan burukku.. mereka-reka langkah selanjutnya..
Syahdu
Aku hanya ingin halal untukmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar