Who Amung Us

Minggu, 03 Oktober 2021

Strategi #1

 Ya Allah, terima kasih.. hidup ku sempurna.. sudah tidak ada lagi pertengkaran bodoh di grup keluarga. Ada kos adek yang bisa buat mengungsi dari kepadatan dunia kerja. Kau beri aku penghasilan rutin yang cukup untuk aku menyenangkan diri sendiri. Buku bacaan bagus tak terhitung dengan harga miring. Peluang peluang amal kebaikan setiap saat. Tempat tinggal yang bagus, aman, nyaman. Baik secara fisik maupun mental. Room mate yang menyenangkan. Pergaulan yang terjaga. Pekerjaan yang sesuai passion. Pakaian pakaian yang bagus, layak, cocok untuk ku, tidak lagi senelangsa dulu. Fasilitas mesin cuci untuk para musyrifah. Jilbab-jilbab hasil usahaku jualan jilbab. Liqo yang lancar, murabbi yang mumpuni, teman-teman yang asyik, program yang menarik, menantang, namun tidak terlalu sulit, tidak pernah membosankan. Waktu kerja yang nyaman. Jam bangun tidur yang strategis. Kesempatan tilawah panjang saat sepi pas jaga piket PPDB sendirian. Tas yang layak, bagus-bagus, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan. Qur'an hafalan yang bagus. Jedai yang kencang, bagus, kokoh. Dompet yang bisa jadi tas sekalian. Minum yang melimpah ruah gratis tanpa harus susah-susah. Jajanan darurat jualan Wulan yang bisa buat mengganjal perut saat kelaparan. Sajadah doorprize yang bagus dan datang di saat yang tepat. Anak-anak yang bisa diasuh.. memenuhi tugas perkembangan di usia ku.. membuatku tetap merasa berharga. Kuota melimpah. Kuku yang sehat. Anggota tubuh yang lengkap. Nafas yang mudah. Kipas angin yang selalu menyelamatkan. Skincare yang selalu tersedia tinggal pakai. Sabun yang wangi dan gampang dibilas. Sprei yang seukuran kasur. 


Ya Allah, tadi aku ingin mengeluh. Tapi sampai sini saja aku sudah malu. Terlalu banyak nikmat Mu.


Biarlah aku berjuang menumbuhkan minat kembali untuk menggenapkan separuh agama. Entah bagaimana saja. Yang paling mudah adalah melihat orang orang seumuran ku yang sudah lebih dulu menikah dan berhasil menghayati perannya dalam keluarga. Tidak semua pernikahan itu berujung neraka. Banyak juga yang indah, menyenangkan, mendamaikan, memberdayakan, menerbitkan senyum di ujung bibir, mengalirkan entah apa di dalam badan yang rasanya menyenangkan saat melihat mereka: merinding, trenyuh, rasa ikut berbahagia. Dan mereka bisa kuakses.


Yang penting aku harus ingat. Jangan downgrade kriteria hanya karena desakan usia. Jangan sampai downgrade. Aku cukup berharga. Aku cukup indah bagi yang memahami. Aku tidak jelek. Allah sudah menciptakan ku dalam keadaan yang terbaik. Jangan pernah berani menghina Allah! Kamu sudah baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar