Ada anak sholihah, sebut saja si Sholihah. Kalem, penurut, hormat sama guru, rajin, tanggap, kerjaannya habis sholat dan sebelum sholat tu tilawah. Tempat favoritnya untuk tilawah adalah di sebelah tangga sayap kiri masjid, dekat asrama Maiya. Di situ anginnya semilir, penerangan cukup, dan nyaman sekali memang. Kemarin aku iseng download analisis nilai, si Sholihah ranking 1 paralel dari 200an anak. Semoga ilmu dan kecerdasanmu berkah, Nak.
Tadi, 15 menit sebelum adzan asar, aku mau wudhu lebih awal ceritanya. Di perjalanan, aku melihat si Sholihah sudah ada di depanku, sudah pakai mukena, sedang menuju area MCK. Dia di depan, maka jelas dia berbelok duluan. Aku tak lagi melihatnya. Tapi dalam hati aku tersenyum, anak ini ya, betul-betul... Di saat teman-temannya masih asyik dengan aktivitas masing-masing, dia sudah duluan bersiap ke masjid. Kalau laki-laki, pastinya dia layak jadi muadzin.
Nah, tiba saatnya aku berbelok di tangga menurun ke arah area MCK itu. Kaget! Kupergoki dia sedang main perosotan di pinggiran tangga itu. Kami spontan tertawa.
"Kamu ngapain Ndhuk? "
" Hehehe, lagi pengen bu, hehehe... "
Dan aku lantas tersadar seketika, biar bagaimanapun juga, dia masih anak jiwanya. Keriangan sederhana seperti itu pantas dia nikmati. Hmm...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar