“Apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami?
Apalah arti kehilangan, ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan, dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan?
Apalah arti cinta, ketika menangis terluka atas perasaan yg seharusnya indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yg seharusnya suci dan tidak menuntut apa pun?
Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan? Dan tidak terbilang keinginan melupakan saat kami dalam rindu? Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang saja”
Rindu- Tere Liye
Cover Belakang
☺😹😹
Indah kan yah? Walaupun lagi gak merindukan siapa-siapa, entah kenapa setiap baca cuplikan itu bikin hati bergetar. (Ini salah eL yang pinjem buku temannya gak dibalik-balikin dari sejak liburan semester kemarin. Bukunya tiap hari teronggok dimana-mana, sementara ini mata kok ya liat aja. Hmm.)
Bener sih apa yang dia bilang.. Diri kami ini bukanlah milik kami.. Antara kehilangan dan menemukan, entah mana yang menyenangkan dan mana yang menyedihkan. Cinta? Ah sudahlah.. Dan antara rindu atau melupakan..
Nothing I can do
Hffffh
Tuh kan, jadi baper.
Ah, lama-lama semakin nggak mutu ih tulisanku.
Cover Belakang
☺😹😹
Indah kan yah? Walaupun lagi gak merindukan siapa-siapa, entah kenapa setiap baca cuplikan itu bikin hati bergetar. (Ini salah eL yang pinjem buku temannya gak dibalik-balikin dari sejak liburan semester kemarin. Bukunya tiap hari teronggok dimana-mana, sementara ini mata kok ya liat aja. Hmm.)
Bener sih apa yang dia bilang.. Diri kami ini bukanlah milik kami.. Antara kehilangan dan menemukan, entah mana yang menyenangkan dan mana yang menyedihkan. Cinta? Ah sudahlah.. Dan antara rindu atau melupakan..
Nothing I can do
Hffffh
Tuh kan, jadi baper.
Ah, lama-lama semakin nggak mutu ih tulisanku.