Who Amung Us

Sabtu, 11 Maret 2017

Rindu

“Apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami?
Apalah arti kehilangan, ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan, dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan?
Apalah arti cinta, ketika menangis terluka atas perasaan yg seharusnya indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yg seharusnya suci dan tidak menuntut apa pun?
Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan? Dan tidak terbilang keinginan melupakan saat kami dalam rindu? Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang saja”
Rindu- Tere Liye
Cover Belakang

☺😹😹


Indah kan yah? Walaupun lagi gak merindukan siapa-siapa, entah kenapa setiap baca cuplikan itu bikin hati bergetar.  (Ini salah eL yang pinjem buku temannya gak dibalik-balikin dari sejak liburan semester kemarin. Bukunya tiap hari teronggok dimana-mana, sementara ini mata kok ya liat aja. Hmm.)

Bener sih apa yang dia bilang.. Diri kami ini bukanlah milik kami.. Antara kehilangan dan menemukan, entah mana yang menyenangkan dan mana yang menyedihkan. Cinta? Ah sudahlah.. Dan antara rindu atau melupakan..

Nothing I can do

Hffffh

Tuh kan, jadi baper.

Ah, lama-lama semakin nggak mutu ih tulisanku.

Minggu, 05 Maret 2017

Berpuisi

Betapa aku ingin kau ada di sini
Melihat setiap lara yang aku rasa
Untuk setiap air mata

Betapa aku ingin kau ada di sini
Mendengar setiap indah yang aku rasa
Demi senyum tawa kita bersama

Betapa aku ingin kau bersamaku di sini
Atau aku bersamamu di sana
Menyimak setiap kisah antara kita
Sepenuh hati

Betapa aku ingin kita bersama
Menjalani hari-hari
Menyibak tabir takdir
Membereskan setiap persoalan yang pernah dan akan ada
Dan menyelesaikan hari dengan seulas senyum atau setitik air mata bahagia

Betapa ingin aku bisa menginderamu
Tanpa malu
Karena kau temanku dan aku temanmu
Selamanya